Minggu, 25 Desember 2016

Rasionalitas Imanuel Kant


Didalam sistem epistimologi manusia, immanuel Kant menjelaskan tentang sumber-sumber pengetahuan yang dijelaskan dari dua aspek, yakni a priori dan a posteriori. Pengetahuan apriori diperoleh dengan sendirinys oleh manusia yang memiliki potensi mencapai kekuatan-kekuatan transedental dan potensi itu diperoleh melalui kognisi setiap orang. Sementara itu pengetahuan aposteriori merupakan pengetahuan yang dicapai melaui intusisi terhadap dunia luar, pengenalan terhadap ruang waktu sebagai bagian yang niscaya ketika kesadaran terbangun merupakan pengalaman yang bersifat aposteriori.
Pengetahuan yang hendak dibangun oleh Kant adalah sebuah bangunan yang didasarkan pada kekuatan rasio. Dia menyakini adanya sebuah nalar murni karena nalar murni adalah nalar yang bersifat niscaya dan alamiah. Didalamnya terdapat putuan-putusan yang membentuk sebuah konsep tertentu, itulah kenapa metavisika menjadi da. Bagi Kant ketika konsepsi itu di susun, maka susunan itu didasari oleh nalar. Melalui nalar sebuah konsep bisa dipahami.


“Daftar Pustaka”
Rohman Saifur, 2016. Filsafat pendidikan masa depan. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar