Globalisasi
adalah suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah yang menyangkut
berbagai bangsa dan negara atau bahkan seluruh dunia. Menurut Tye dalam bukunya
yang berjudul “Global Education”: From Thought To Action, pemahan terhadap
globalisasi merupakan proses belajar tentang masalah-masalah dan isu-isu yang
melintasi batasan-batasan negara (nation) dan tentang sistem keterhubungan
dalam lingkungan, budaya, ekonomi, politik, dan teknologi. Dan disamping itu,
untuk memahami lebih mendalam diperlukan prespektif atau sudut pandang dan
pendekatan terhadap kenyataan bahwa sementara para individu dan
kelompok-kelompok memiliki kebutuhan dan keinginan-keinginan yang sama (Skell,
1995:136).
Anderson
mengatakan bahwa tidak ada satupun negera di dunia yang mampu menolak bahkan
menghindari globalisasi. Tidak ada pilihan lain kecuali menyesuaikan diri
dengan langkah melakukan perubahan. Perubahan yang penting antara lain,
menyesuaiakan sistem pendidikan dalam arti peneyesuaian yang seperlunya agar
dapat mengantisipasi realita yang ada. Seharusnya pendidikan nasional dapat
mampu mengantisipasi satu langkah lebih maju dibandingkan segi kehidupan
lainnya.
Pendidikan
tidak hanya memberikan pengertian, dan keterampilan untuk hidup secara efektif
dalam masyarakat global dewasa ini, tetapi juga harus memberikan kemampuan
untuk memanfaatkan sebaik-baiknya peluang-peluang dimasa yang akan datang dan
mampu menghargai masa lampau.
Pemahaman
terhadap globalisasi merupakan suatu proses atau cara memandang dunia dengan hubungan-hubungan yang
terjadi di dalamnya. Pemahaman tersebut menurut King dan kawan-kawan harus
mengandung hal-hal berikut:
·
Pengertian bumi beserta manusia sebagai
bagian dari jaringan yang memiliki keterkaitan.
·
Kepedulian terhadap pilihan-pilihan yang
bersifat Individu, nasional mapun universal. Namun demikian keputusan yang diambil
haruslah demi tatatan dunia yang lebih baik dimasa yang akan datang.
·
Menerima bangsa-bangsa lain memiliki
pandangan-pandangan yang berbeda dan mungkin lebih senang pada pilihan pilihan
lain.
Pendidikan
global adalah salah satu sarana agar siswa mengerti bahwa, mereka adalah bagian
dari masyarakat dunia, sekalipun demikian tidak berarti tidak harus
mengingkarinya dirinya sebagai warga dari sebuah bangsa. Demikian juga
sebaliknya, sebagai warga negara yang baik seharusnya menjadi warga negara
dunia yang baik.
Sebagai
contoh:
Seorang
warga dunia yang baik akan menaati peraturan yang-peraturan yang berlaku
diantaranya mematuhi larangan menebang hutan dengan cara yang merusak
lingkungan hutan itu sendiri, misalnya tidak melakukan penanaman kembali.
Kepathuan terhadap peraturan cara penebangan hutan, secara tidak langsung
sekaligus telah menjadi warga dunia yang baik karena telah ikut mlestarikan
hutan, kerusakan hutan sudah menjadi kepedulian dunia dimana hutan itu
merupakan bagian bumi kita bersama.
Ditarik
suatu gambaran dari contoh diatas, bahwa menjadi warga negara yang baik
seharusnya menjadi warga dunia yang baik pula. Pendidikan global mencoba lebih banyak
menerangkan persamaan dari pada perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh berbagai
bangsa. Disamping itu, berusaha memberikan penekanan untuk berpikir tentang
negerinya sendiri, terutama berhubungan dengan masalah-masalah dan isu-isu yang
mampu melintasi batas-batas negara.
"Daftar pustaka"
Gunawan Rudy, (2013). Pendidikan IPS filosofi konsep dan aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Lucky Club Casino Site | Online casino games
BalasHapusLucky Club Casino is a one-stop-shop for the best games in UK, Europe, and New Zealand. Join today to claim our luckyclub exciting online casino bonus.