Model Group Investigation Memiliki 6 langkah pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1)
Growping (menetapkan jumblah anggota
kelompok, menentukan sumber, memilih topik, merumuskan permasalahan).
2)
Planing (Menetpkan apa yang akan
dipelajari, Bagaimana mempelajarinya, Siapa melakukan apa, Apa tujuannya).
3)
Investigation (Saling tukar informasi
dan ide, berdiskusi, klarifikasi, mengumpulkan informasi, menganalisis data,
membuat inferensi).
4)
Organizing (anggota kelompok menulis
laporan, merencanakan presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan
notulen).
5)
Presenting (salah satu kelompok
menyajikan, kelompok lain mengamati,mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan
pertanyaan atau tanggapan).
6)
Evaluating (Masing-masing peserta didik
melakukan koreksi terhadap laporan masing-masing berdasarkan hasil diskusi
kelas, peserta didik dan guru berkolaborasi, mengevaluasi pelajaran yang
dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian
pemahaman).
2.
Karakteristik VCT
Sebagai
suatu model dalam setrategi pembelajaran sikap adalah proses penanaman nilai
dilakukan melalui proses analisis nilai yang sudah ada sebelumnya dalam diri
peserta didik kemudian menyelaraskan dengan nilai nilai baru yang hendak
ditanamkan
a.
Prinsip prinsip VCT
1.
(penanaman nilai dan pengubahan sikap
dipengaruhi banyak faktor antara lain faktor potensi diri, kepekaan emosi,
intelektual dan faktor lingkungan, norma dan nilai masyarakat, sistem
pendidikan dan lingkungan keluarga dan lingkungan bermain
2.
Sikap dan perubahan sikap dipengaruhi
oleh stimulus yang diterima peserta didik dan kekuatan nilai yang telah
tertanam atau dimiliki pada peserta didik
3.
Nilai, Moral dan norma dipengaruhi oleh
faktor perkembangan, sehingga guru harus mempertimbangkan tingkat perkembangan
moral (Moral Development) dari setiap peserta didik. Tingkat perkembangan moral
untuk peserta didik dipengaruhi oleh usia dan pengaruh lingkungan terutama
lingkungan sosial
4.
Pengubahan sikap dan nilai memerlukan
keterampilan mengklarifikasi nilai atau sikap secara rasional, sehingga dalam
diri peserta didik muncul kesadaran diri bukan karna rasa kewajiban bersikap
tertentu atau berbuat tertentu.
5.
Pengubahan nilai memerlukan keterbukaan
karna itu pembelajaran pendidikan kewarganegaraan melalui VCT menuntut
keterbukaan antara guru dengan peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar