Dalam
standar kompetensi mata pelajaran
Pengetahuan Sosial Depdiknas (2003:5) dinyatakan “melalui mata pelajaran
Pengetahuan Sosial, peserta didik diarahkan, dibimbing dan dibantu untuk
menjadi warga negara Indonesia dan warga negara dunia yang baik”.
Menjadi
warga negara dan warga negara dunia yang
baik merupakan tantangan yang berat karena masyarakat global selalu mengalami
perubahan yang besar setiap saat, untuk itulah pengetahuan sosial harus
dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan peserta didik dalam
kehidupan masyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
Kemajuan
ilmu dan teknlogi menambah penegtahuan kita tentang bumi. Namun demikian,
kemajuan teknologi yang mendorong industrialisasi menghasilkan dampak negatif
seperti polusi dan limbah industri yang mengotori tanah, air, dan udara tidak
hanya ditempat sumber limbah akan tetapi juga secara global. Untuk menanamkan
betapa berharganya bumi, dan bagaimana memliharanya dan melestarikannya,
sebaiknya kepada siswa dimasukkan pengetahuan dan pemahaman tentang bumi
beserta subsistemnya seperti terbentuknya dan evolusi bumi sebagai salah satu
planet dalam sistem alam semesta, siklus iklimnya, kekayaan energi bumi, dan
lain-lain. Selanjutnya perlu juga dipelajari tentang kesehatan masyarakat,
kependudukan, kekayaan alam, ilmu dan teknologi dalam tantangan lokal,
nasioanal dan global. Topik-topik demikian haruslah masuk dalam kurikulum IPS.
Perubahan-perubahan
yang terjadi sebagai dampak kemajuan ilmu dan teknologi, seta dengan masuknya
era globalisasi, membawa pengaruh yang multidimensional. Di bidang pendidikan
perubahan ini dituntut oleh kebutuhan siswa, masyarakat dan lapangan kerja.
Salah satu bentuk perubhan yang dituntut dari kurikulum IPS adalah
meneyesuaiakan dengan perubahan yang terjadi secara global.
Karena
itu melalui jalur pendidikan IPS, sejak dini peserta didik sudah harus
dibiasakan berfikir global, melihat gejala sesuatu dengan prespektif global.
Menurut Nursid Sumaatmadja dan Kusawaya Wihardi, (1999:14): “yang dimaksud
dengan prespektif global adalah suatu cara pandang atau cara berpikir terhadap
suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut pandang global, yaitu dari
sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan
kita juga diarahkan untuk kepentiga global”.
Era
globalisasi yang ditandai dengan adanya pesaingan yang semakin tajam, arus
deras dari informasi dan komukikasi, keterbukaan merupakan salah satu
pendorongnya, apabila kita tidak mengikutinya dengan seksama menyebabkan
ketertinggalan. Ketertinggalan ini disebabkan juga karena globalisasi merupakan
proses dimana manusia di bumi ini di-inkorporasikan atau dimasukkan kedalam
masyarakat dunia yang tunggal, yaitu masyarakat yang global, dan dalam proses
itu kejadian, keputusan dan kegiatan disalah satu bagian dunia menjadi
konsekuensi yang signifakn bagi invidu atau masyarakat didaerah lainnya yang jauh dimuka bumi ini (Nursyid:1999:15).
Selain itu, globalisasi juga melahirkan masyarakat yang terbuka, yang
memberikan nilai kepada individu, kepada hak dan kewajiban sehingga semua
manusia mempunyai kesempatan yang sama. Untuk mengembangkan kemampuannya bagi
kemajuan bangsa.
Landasan
pemikirannya lainnya adalah karena bumi tempat yang kita huni adalah planet
yang sudah unik dan berharga. Keindahan dan nilai bumi bagi manusia dapat kita
temui melalui bacaan dan lukisan. Untuk itulah manusia harus menunjukan
apresiasinya yang tinggi dengan penuh pengertian mengenai subsistem bumi dan
dengan perilaku yang bertanggung jawab untuk kelestariannya. Selain itu bumi
kita juga sangat rapuh dan sumber daya alamnya terbatas, pengunaannya oleh
manusia sering kali berlebih-lebihan dan disalah gunakan. Salah satu sikap
manusia yang demikian tidak lain karena pertambahan jumlah penduduk yang terus
menerus yang mempercepat habisnya kekayaan alam, pengerusakan lingkungan, dan
pemusnahan mahluk bumi lainnya.
"Daftar Pustaka"
Gunawan Rudy, (2013). Pendidikan IPS filosofi konsep dan aplikasi. Bandung: Alfabeta.