Menurut
para filsuf pada umunya, manusia adalah mahluk yang dapat berfikir dan dengan
berfikirnya ini manusia menunjukkan eksistensi dan perannya. Pikiran manusia
tak ubahnya seperti bibit atau benih tanaman, jika benih ini tumbuh ditempat
yang subur maka akan menghasilkan buah yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi
lingkungan. Menurut para filsuf bahwa manusia lahir dengan potensi kodratnya
berupa cipta, rasa dan karsa. Cipta adalah kemampuan spiritual, yang secara
khusus mempersoalkan nilai kebenaran. Rasa adalah kemampuan spiritual yang
secara khusus mempersoalkan nilai keindahan, sedangkan karsa adalah kemampuan
spiritual yang secara khusus mempersoalkan nilai kebaikan.
Selanjutnya
menurut filsuf, bahwa manusia selain mahluk yang berpengetahuan juga mahluk
yang berpendidikan. Dengan kemampuan pengetahuan yang benar manusia berusaha
menjaga dan mengembangkan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha mengamalkan
pengetahuannya didalam prilaku sehari-hari. Dengan pengetahuan dan
pendidikannya itu manusia menjadi mahluk yang berkebudayaan dan berperadaban.
Dengan demikian menurut para filsuf manusia adalah mahluk yang memiliki cita,
rasa dan karsa, dan dengan potensi itu manusia menjadi mahluk yang
berpengetahuan, berpendidikan dan berperadaban.
“Daftar
Pustaka”
Nata
Abuddin, 2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar