Bagi
kalangan antropologi misalnya, melihat manusia berdasarkan teori evolusi.
Menuturnya, bahwa semua mahluk termasuk manusia pada mulanya muncul dari satu
sel yang amat sedrhana, kemudian berproses dan berevolusi secara bertahap
menuju taraf yang lebih sempurna, dan dalam proses evolusi tersebut terdapat
hukum berjuang dan bertahan untuk hidup, yakni mahluk yang lemah dengan
sendirinya akan hilang atau lenyap digantikan oleh mahluk yang lebih kuat.
Dalam
teori evolusi tersebut, asal usul manusia berasal dari benda-benda tidak
bernyawa yang memiliki sel yang amat sederhana (anorganisme), kemudian berubah
menjadi tumbuh-tumbuhan (vegetatif), selanjutnya menjadi binatang (sensitiva),
kemudian menjadi mahluk yang mendekati manusia (homo sapiens, mahluk purbakala,
primitif) dan terakhir menjadi manusia seperti sekarang. Proses perubahan atau
evolusi tersebut terjadi dalam waktu yang berabad-abad lamanya dan teori ini
diperkenalkan oleh Carles Darwin (1809-1882) yang dipengaruhi oleh Larmark.
Teori evolusi ini berpegang kepada suatu pendapat bahwa seluruh bentuk yang
dilihat oleh manusia adalah hasil dari suatu proses evolusi yang dibentuk oleh
alam luar dan juga berkat kekuatan mempertahankan dairi dari pengaruh yang
datang dari alam atau yang disebut sebagai the
Strugle for life.
“Daftar
Pustaka”
Nata
Abuddin, 2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar