Minggu, 25 Desember 2016

Penyesuaian Kurikulum IPS dengan Tuntutan Perubahan Global

Dalam standar kompetensi mata pelajaran  Pengetahuan Sosial Depdiknas (2003:5) dinyatakan “melalui mata pelajaran Pengetahuan Sosial, peserta didik diarahkan, dibimbing dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga negara dunia yang baik”.
Menjadi warga negara  dan warga negara dunia yang baik merupakan tantangan yang berat karena masyarakat global selalu mengalami perubahan yang besar setiap saat, untuk itulah pengetahuan sosial harus dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan peserta didik dalam kehidupan masyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
Kemajuan ilmu dan teknlogi menambah penegtahuan kita tentang bumi. Namun demikian, kemajuan teknologi yang mendorong industrialisasi menghasilkan dampak negatif seperti polusi dan limbah industri yang mengotori tanah, air, dan udara tidak hanya ditempat sumber limbah akan tetapi juga secara global. Untuk menanamkan betapa berharganya bumi, dan bagaimana memliharanya dan melestarikannya, sebaiknya kepada siswa dimasukkan pengetahuan dan pemahaman tentang bumi beserta subsistemnya seperti terbentuknya dan evolusi bumi sebagai salah satu planet dalam sistem alam semesta, siklus iklimnya, kekayaan energi bumi, dan lain-lain. Selanjutnya perlu juga dipelajari tentang kesehatan masyarakat, kependudukan, kekayaan alam, ilmu dan teknologi dalam tantangan lokal, nasioanal dan global. Topik-topik demikian haruslah masuk dalam kurikulum IPS.
Perubahan-perubahan yang terjadi sebagai dampak kemajuan ilmu dan teknologi, seta dengan masuknya era globalisasi, membawa pengaruh yang multidimensional. Di bidang pendidikan perubahan ini dituntut oleh kebutuhan siswa, masyarakat dan lapangan kerja. Salah satu bentuk perubhan yang dituntut dari kurikulum IPS adalah meneyesuaiakan dengan perubahan yang terjadi secara global.
Karena itu melalui jalur pendidikan IPS, sejak dini peserta didik sudah harus dibiasakan berfikir global, melihat gejala sesuatu dengan prespektif global. Menurut Nursid Sumaatmadja dan Kusawaya Wihardi, (1999:14): “yang dimaksud dengan prespektif global adalah suatu cara pandang atau cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut pandang global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentiga global”.
Era globalisasi yang ditandai dengan adanya pesaingan yang semakin tajam, arus deras dari informasi dan komukikasi, keterbukaan merupakan salah satu pendorongnya, apabila kita tidak mengikutinya dengan seksama menyebabkan ketertinggalan. Ketertinggalan ini disebabkan juga karena globalisasi merupakan proses dimana manusia di bumi ini di-inkorporasikan atau dimasukkan kedalam masyarakat dunia yang tunggal, yaitu masyarakat yang global, dan dalam proses itu kejadian, keputusan dan kegiatan disalah satu bagian dunia menjadi konsekuensi yang signifakn bagi invidu atau masyarakat didaerah  lainnya yang jauh dimuka bumi ini (Nursyid:1999:15). Selain itu, globalisasi juga melahirkan masyarakat yang terbuka, yang memberikan nilai kepada individu, kepada hak dan kewajiban sehingga semua manusia mempunyai kesempatan yang sama. Untuk mengembangkan kemampuannya bagi kemajuan bangsa.
Landasan pemikirannya lainnya adalah karena bumi tempat yang kita huni adalah planet yang sudah unik dan berharga. Keindahan dan nilai bumi bagi manusia dapat kita temui melalui bacaan dan lukisan. Untuk itulah manusia harus menunjukan apresiasinya yang tinggi dengan penuh pengertian mengenai subsistem bumi dan dengan perilaku yang bertanggung jawab untuk kelestariannya. Selain itu bumi kita juga sangat rapuh dan sumber daya alamnya terbatas, pengunaannya oleh manusia sering kali berlebih-lebihan dan disalah gunakan. Salah satu sikap manusia yang demikian tidak lain karena pertambahan jumlah penduduk yang terus menerus yang mempercepat habisnya kekayaan alam, pengerusakan lingkungan, dan pemusnahan mahluk bumi lainnya.


"Daftar Pustaka"
Gunawan Rudy, (2013). Pendidikan IPS filosofi konsep dan aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar