Minggu, 25 Desember 2016

Materi yang diperlukan dalam Perubahan Global

Tujuan bidang studi IPS tidak berfokus pada penguasaan materi semata melainkan menitik beratkan pada penguasaan kecakapan proses, yang dapat ditunjukan dalam bentuk verbal (verbal performance), sikap (attitudedinal performance), dan perbuatan (physical performance), atau adanya integrasi antara afektif, kognitif, dan motorik. (Suderadjat,2003:47).
Materi IPS yang dibelajar mengajarakan haruslah memiliki kualitas untuk dapat bersaing secara internasional, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi di era perdagangan bebas, terutama AFTA dan APEC. Karena hal ini dapat dikembangkan kompetensi sosial yang dapat mempersiapkan peserta didik untuk mampu hidup dengan berbagai keterampilan dan kecakapan (life skills), sehingga mampu bersaing dan menang dalam persaingan global, tanpa harus kehilangan jati diri, dan lepas dari nilai-nilai dan budaya bangsanya sendiri.
Perlunya PIPS yang berkualitas internasional, seperti yang dikatakan oleh Alvin Tofler “kita harus berfikir global, dan bertindak lokal”. Globalisasi merambah kesuluruh dunia oleh karena itu tidak dapat kita bendung, dan kita harus masuk, ikut serta didalamnya bertarung untuk menjadi pemenang. Pasar bebas seperti AFTA, APEC, pasti datang karena itu kita harus mempersiapkan peserta didik agar dapat menjadi pemenang dalam persaingan tersebut, sehingga dapat menjadi tuan dinegara sendiri, bukan menjadi penonton dirumah sendiri sebagai pihak yang kalah. Oleh karena itu PIPS juga harus mempersiapkan kompetensi sosial bagi peserta didiknya.
Materi PIPS yang berwawasan global tersebut, diantaranya adalah:
a)    Tentang kesadaran diri, sebagai mahluk Tuhan, eksistensi, potensi dan jati diri dari sebagai warga dari sebuah bangsa yang berbudaya dan bermartabat sederajat dengan bangsa lain didunia (tidak lebih rendah dari bangsa lain).
b)   Tentang kecakapan berfikir, seperti berfikir kritis, menggali informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah.
c)    Tentang kecakapan akademik, seperti kemampuan memahami fakta, konsep dan generalisasi tentang sistem sosial budaya, lingkungan hidup, perilaku ekonomi dan kesejahteraan, serta tentang waktu dan keberlanjutan perubahan yang terjadi di dunia.
d)   Mengembangkan social skills, dengan maksud supaya pada masa yang akan datang kita tidak hanya menjadi objek penguasaan globalisasi belaka. Keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik menurut Marsh Colin dalam Nana Supriatna (2002:15) adalah keterampilan memperoleh informasi, berkomunikasi, pengendalian diri, bekerja sama, menggunakan angka, memecahkan masalah, serta keterampilan dalam membuat keputusan.
Sedangkan keterampilan sosial yang telah dikembangkan oleh NCSS (1984:249) adalah keterampilan dalam memperoleh informasi, (keterampilan membaca, keterampilan belajar, mencari informasi, dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat teknologi), keterampilan yang berkaitan dengan hubungan sosial serta berpartisipasi dalam masyarakat.
Keterampilan sosial seperti ini nampaknya relevan untuk dikembangkan dalam kurikulum PIPS di Indonesia, agar kelak peserta didik dapat hidup sebagai warga masyarakat, negara dan warga dunia yang dapat berperan dalam masyarakat.


"Daftar pustaka"
Gunawan Rudy, (2013). Pendidikan IPS filosofi konsep dan aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar