Tujuan
bidang studi IPS tidak berfokus pada penguasaan materi semata melainkan menitik
beratkan pada penguasaan kecakapan proses, yang dapat ditunjukan dalam bentuk
verbal (verbal performance), sikap (attitudedinal performance), dan perbuatan
(physical performance), atau adanya integrasi antara afektif, kognitif, dan
motorik. (Suderadjat,2003:47).
Materi
IPS yang dibelajar mengajarakan haruslah memiliki kualitas untuk dapat bersaing
secara internasional, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan apa yang
akan terjadi di era perdagangan bebas, terutama AFTA dan APEC. Karena hal ini
dapat dikembangkan kompetensi sosial yang dapat mempersiapkan peserta didik untuk
mampu hidup dengan berbagai keterampilan dan kecakapan (life skills), sehingga
mampu bersaing dan menang dalam persaingan global, tanpa harus kehilangan jati
diri, dan lepas dari nilai-nilai dan budaya bangsanya sendiri.
Perlunya
PIPS yang berkualitas internasional, seperti yang dikatakan oleh Alvin Tofler
“kita harus berfikir global, dan bertindak lokal”. Globalisasi merambah
kesuluruh dunia oleh karena itu tidak dapat kita bendung, dan kita harus masuk,
ikut serta didalamnya bertarung untuk menjadi pemenang. Pasar bebas seperti
AFTA, APEC, pasti datang karena itu kita harus mempersiapkan peserta didik agar
dapat menjadi pemenang dalam persaingan tersebut, sehingga dapat menjadi tuan
dinegara sendiri, bukan menjadi penonton dirumah sendiri sebagai pihak yang
kalah. Oleh karena itu PIPS juga harus mempersiapkan kompetensi sosial bagi
peserta didiknya.
Materi
PIPS yang berwawasan global tersebut, diantaranya adalah:
a) Tentang
kesadaran diri, sebagai mahluk Tuhan, eksistensi, potensi dan jati diri dari
sebagai warga dari sebuah bangsa yang berbudaya dan bermartabat sederajat
dengan bangsa lain didunia (tidak lebih rendah dari bangsa lain).
b) Tentang
kecakapan berfikir, seperti berfikir kritis, menggali informasi, mengolah
informasi, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah.
c) Tentang
kecakapan akademik, seperti kemampuan memahami fakta, konsep dan generalisasi
tentang sistem sosial budaya, lingkungan hidup, perilaku ekonomi dan
kesejahteraan, serta tentang waktu dan keberlanjutan perubahan yang terjadi di
dunia.
d) Mengembangkan
social skills, dengan maksud supaya pada masa yang akan datang kita tidak hanya
menjadi objek penguasaan globalisasi belaka. Keterampilan yang harus dimiliki
oleh peserta didik menurut Marsh Colin dalam Nana Supriatna (2002:15) adalah
keterampilan memperoleh informasi, berkomunikasi, pengendalian diri, bekerja
sama, menggunakan angka, memecahkan masalah, serta keterampilan dalam membuat
keputusan.
Sedangkan
keterampilan sosial yang telah dikembangkan oleh NCSS (1984:249) adalah
keterampilan dalam memperoleh informasi, (keterampilan membaca, keterampilan
belajar, mencari informasi, dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat
teknologi), keterampilan yang berkaitan dengan hubungan sosial serta
berpartisipasi dalam masyarakat.
Keterampilan
sosial seperti ini nampaknya relevan untuk dikembangkan dalam kurikulum PIPS di
Indonesia, agar kelak peserta didik dapat hidup sebagai warga masyarakat,
negara dan warga dunia yang dapat berperan dalam masyarakat.
"Daftar pustaka"
Gunawan Rudy, (2013). Pendidikan IPS filosofi konsep dan aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar